Petisyen Menuntut Hadiah Nobel Suu Kyi Ditarik

904

Ratusan aktivis mengunjungi laman sesawang Change.org mengeluarkan petisyen kepada Jawatankuasa Hadiah Nobel Perdamaian supaya untuk ‘mencabut’ anugerah hadiah Nobel yang diberi tokoh politik Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada tahun 2012.

Ini berikutan pernyataan Suu Kyi yang menyebut “Tak seorang pun memberitahu bahwa saya akan diwawancara oleh seorang Muslim.”

Komentar yang tertulis di buku biografi berjudul “The Lady and The Generals : Aung San Suu Kyi and Burma’s Struggle for Freedom” dikeluarkan oleh Suu Kyi karena ‘geram’ selepas di wawancara wartawan BBC Mishal Husain yang berdarah Pakistan, pada 2013.

rohingya
Ribuan etnik minoriti Muslim Rohingya dibunuh kejam, masjid dan rumah-rumah mereka dibakar, tetapi Suu Kyi tidak pernah mneyatakan bantahan

Dalam wawancara itu, Mishal mempersoalkan sikap Suu Kyi, presiden Partai NLD, yang membisu terhadap sentimen anti-Islam dan diksriminasi terhadap etnik minoriti Rohigya.

Kata-kata Suu Kyi itu dianggap sebagai bermotifkan rasis, tidak sesuai diucapkan oleh beliau yang digambarkan sebagai seorang heo demokrasi dan pemenang hadiah nobel.

Seorang pengemuka petisyen aktivis sosial Hamid Basyaib menilai pernyataan Suu Kyi itu sebagai tindakan “diskriminatif” terhadap Muslim.

“Itu kan pernyataan yang tidak sepatutnya, yang tidak relevan. Kalau diwawancara, oleh siapa saja pun sepatutnya tak apa, samada orang Islam, atau bukan………,”kata Hamid kepada BBC.

Pada petisyentersebut juga dinyatakan dinyatakan, selama tiga tahun terakhir lebih dari 140.000 etnik Muslim Rohingya hidup sengsara di kem pelarian di Myanmar dan berbagai negara.

“Bukankah demokrasi dan HAM mengajarkan untuk menghormati setiap perbedaan keyakinan dan menjunjung tinggi persaudaraan?,”soal petisyen tersebut.

Sedangkan dalam buku biografinya sebagaimana dipetik dari The Telegraph, Suu Kyi disebut “menolak untuk mengutuk sentimen anti-Islam dan penzaliman terhadap kelompok Muslim di Myanmar”.